Membahas lebih lanjut mengenai “Perkembangan
Telematika”, pada postingan kali ini akan membahas mengenai dampak negative
dari perkembangan telematika. Perkembangan telematika yang semakin pesat
membuat banyak pihak menggunakan teknologi untuk memperoleh keuntungan secara
sepihak dan menyebabkan kerugian bagi banyak orang.
1. Cyber Crime, Lebih dari
Rp 33 M Melayang Gara-gara Hacker
1. Cyber Crime, Lebih dari
Rp 33 M Melayang Gara-gara Hacker
RABU, 26 AGUSTUS 2015 | 11:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan kejahatan dalam jaringan di
Indonesia oleh para peretas atauhacker terhitung hingga Agustus 2015, telah
merugikan negara mencapai Rp 33,29 miliar. "Dalam kurun waktu tiga
tahun silam tercatat ada 36,6 juta serangan kejahatan dalam jaringan. Nilai
total kerugian sejak tiga tahun terakhir mencapai Rp 33,29 miliar," kata
Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Kepolisian Indonesia,
Komisaris Besar Polisi Agung Setya, di Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2015.
"Dalam data Security Threat 2013 juga menyebutkan Indonesia masih tergolong rentan serangan para peretas," kata Setya.
Sejak 2012 sampai April 2015, Subdit IT/Cyber Crime telah menangkap 497 orang tersangka kasus kejahatan di dunia maya. Dari jumlah itu, sebanyak 389 orang warga negara asing, dan 108 WNI.
"Kejahatan di dunia maya terus meningkat seiring dengan semakin banyak pengguna internet dan semakin baiknya koneksi internet di Indonesia," katanya.
Ia juga mengatakan sedang mewaspadai kejahatan IT model terbaru, yaitu peretasan mobil mewah yang bisa diterobos dengan jaringan teknologi.
Peretasan mobil saat ini mungkin belum menjadi kasus yang sering terjadi di Indonesia dan Asia, tetapi kasus ini berpotensi menjadi kejahatan model baru di masa akan datang seiring dengan semakin banyaknya penggunaan mobil yang terkoneksi internet berbasis penyelarasan (sync), Wi-Fi, bluetooth, UConnect, dan sejenisnya.
Data dari laman www.carmudi.co.id menyebutkan dua orang ahli keamanan siber telah meretas perangkat keamanan Jeep Cherokee melalui perangkat komunikasi terintegrasi yang tersemat di jeep itu dan mengambil alih kontrol pendingin udara, gerak wiper, pedal gas dan rem.
Peretasan mobil saat ini sedang menjadi isu hangat di kalangan pelaku industri otomotif di negara-negara maju. Di London, tahun 2014, terdapat 6.000 kasus pencurian mobil dengan meretas keyless entry. Selain itu,peretasan melalui UConnect dilakukan dengan meretas akses kejaringan internal mobil melalui Wi-Fi.
"Dalam data Security Threat 2013 juga menyebutkan Indonesia masih tergolong rentan serangan para peretas," kata Setya.
Sejak 2012 sampai April 2015, Subdit IT/Cyber Crime telah menangkap 497 orang tersangka kasus kejahatan di dunia maya. Dari jumlah itu, sebanyak 389 orang warga negara asing, dan 108 WNI.
"Kejahatan di dunia maya terus meningkat seiring dengan semakin banyak pengguna internet dan semakin baiknya koneksi internet di Indonesia," katanya.
Ia juga mengatakan sedang mewaspadai kejahatan IT model terbaru, yaitu peretasan mobil mewah yang bisa diterobos dengan jaringan teknologi.
Peretasan mobil saat ini mungkin belum menjadi kasus yang sering terjadi di Indonesia dan Asia, tetapi kasus ini berpotensi menjadi kejahatan model baru di masa akan datang seiring dengan semakin banyaknya penggunaan mobil yang terkoneksi internet berbasis penyelarasan (sync), Wi-Fi, bluetooth, UConnect, dan sejenisnya.
Data dari laman www.carmudi.co.id menyebutkan dua orang ahli keamanan siber telah meretas perangkat keamanan Jeep Cherokee melalui perangkat komunikasi terintegrasi yang tersemat di jeep itu dan mengambil alih kontrol pendingin udara, gerak wiper, pedal gas dan rem.
Peretasan mobil saat ini sedang menjadi isu hangat di kalangan pelaku industri otomotif di negara-negara maju. Di London, tahun 2014, terdapat 6.000 kasus pencurian mobil dengan meretas keyless entry. Selain itu,peretasan melalui UConnect dilakukan dengan meretas akses kejaringan internal mobil melalui Wi-Fi.
2.
Rektor
Unikom Akui, Pengelola Situs Prostitusi Adalah Alumni
BANDUNG RAYA
8 Februari, 2013 -
18:07 ADE BAYU INDRA/PRLM
PETUGAS
memperlihatkan W (29) tersangka tindak pidana prostitusi daring (online)
beserta barang bukti kejahatannya, di Mapolrestabes Bandung, Jln. Merdeka, Kota
Bandung, Jumat (8/2/13). Tersangka melanggar tindak pidana karena telah
menyediakan jasa pornografi dan tanpa hak mendistribusikan informasi elektronik
yang memuat kesusilaan dan atau penipuan.*
BANDUNG,
(PRLM).- Rektor Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Dr. Ir. Eddy Suryanto
Soegoto membenarkan pengelola situs prostitusi www.cewebisyar.com, W, merupakan
lulusan Unikom tahun 2007. Dia menyesalkan kemampuan yang dimiliki lulusannya
telah disalahgunakan.
"Iya
benar,dari latar belakang mahasiswa kami, dia lulusan 2007. Kemungkinan
angkatan 2002 atau 2003," kata Eddy ditemui di Unikom, Jln. Dipati Ukur,
Kota Bandung, Jumat (8/2/13).
Menurut
dia, prestasi akademik W cukup bagus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
3,3. Apa yang menimpa W terkait masalah moral. Padahal ada mata kuliah Cyber
Law yang diberikan pada mahasiswa semester 7 atau 8 di Unikom. Dalam mata
kuliah yang terdiri dari tiga SKS itu sudah ditekankan untuk berhati-hati
dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Kami
sudah tekankan bahwa pelaku tindak kriminal terkait TI akan mendapatkan hukuman
cukup berat dan sudah ada pasalnya. Selalu disamapaikan kepara mahasiswa harus
hati-hati, apa yang kami ajarkan jangan sampai salah jalan. Pintar di bidang
TI, jangan disalahgunakan," kata Eddy.
Eddy
sangat menyesalkan dengan keterlibatan alumnusnya dengan berbagai kasus pidana
yang menggunakan kepintaran dalam bidang TI. Sebelumnya sempat diberitakan
alumninya yang terlibat kasus terorisme. Pada dasarnya jika sudah alumni,
mereka memang harus menerima konsekuensi hukum dari perbuatan mereka.
Sementara
itu jika pelaku merupakan mahasiswa Unikom, pihak universitas akan memberikan
sanksi berupa pemberhentian dari Unikom.
"Kalau
dia masih mahasiswa kami, kami akan berikan sanksi yang terberat dengan di DO
(drop out)," tegas Eddy.
Sebelumnya
pada Rabu (6/2/13) polisi menangkap W saat berada di rumah saudaranya, Gang
Mesjid, Jln. Mochamad Toha, Kota Bandung. W tertangkap tangan mengelola situs
miliknya yang berslogan "Komunitas Cewe Bayaran Indonesia &
Asia". (A-208/A-88)***
3.
Data
Pembayaran Tamu Hotel Hilton Dicuri Hacker
Hotel Hilton
(ubergizmo.com)
Liputan6.com, Jakarta - Beberapa
bulan lalu, jaringan hotel Hilton dilaporkan telah menjadi target
sekelompok hacker. Saat itu, perusahaan mengklaim sedang menyelidiki
masalah tersebut.
Terkini, mereka telah mengkonfirmasi bahwa jaringan perusahaan telah di-hack dan sejumlah informasi pembayaran tamu berhasil dicuri peretas.
"Atas nama Hilton Worldwide, kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang berhubungan dengan pengumuman baru kami, yang diidentifikasi ada malware menyusupi informasi kartu pembayaran yang ditargetkan di beberapa sistem point-of-saledi hotel kami," ujar Executive Vice President of Global Brands Hilton, Jim Holthouser sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Rabu (25/11/2015).
Untuk mengatasi masalah ini, Holthouser meyakinkan tamu hotel bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah guna memperkuat sistem mereka untuk mencegah hal seperti ini tak terjadi lagi di masa depan. Ia mengklaim, perusahaan telah bekerja dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih
Terkini, mereka telah mengkonfirmasi bahwa jaringan perusahaan telah di-hack dan sejumlah informasi pembayaran tamu berhasil dicuri peretas.
"Atas nama Hilton Worldwide, kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang berhubungan dengan pengumuman baru kami, yang diidentifikasi ada malware menyusupi informasi kartu pembayaran yang ditargetkan di beberapa sistem point-of-saledi hotel kami," ujar Executive Vice President of Global Brands Hilton, Jim Holthouser sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Rabu (25/11/2015).
Untuk mengatasi masalah ini, Holthouser meyakinkan tamu hotel bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah guna memperkuat sistem mereka untuk mencegah hal seperti ini tak terjadi lagi di masa depan. Ia mengklaim, perusahaan telah bekerja dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih
"Sebagai hasil dari
penyelidikan, kita telah menemukan bahwa informasi kartu pembayaran telah
berhasil dicuri, termasuk nama pemegang kartu, nomor kartu pembayaran, kode
keamanan dan tanggal kedaluwarsa, tapi tidak ada alamat atau nomor identifikasi
pribadi (PIN)," paparnya.
Pencurian data sebelumnya menimpa website perselingkuhan AshleyMadison.com. Informasi pribadi dari para pengguna laman tersebut tersebar di ranah maya.
File tersebut berisi rincian akun dan login dari sekira 32 juta pengguna AshleyMadison.com. Informasi lain yang bocor adalah transaksi pembayaran, yang mencakup nama, alamat rumah, alamat email, dan jumlah pembayaran.
Pencurian data sebelumnya menimpa website perselingkuhan AshleyMadison.com. Informasi pribadi dari para pengguna laman tersebut tersebar di ranah maya.
File tersebut berisi rincian akun dan login dari sekira 32 juta pengguna AshleyMadison.com. Informasi lain yang bocor adalah transaksi pembayaran, yang mencakup nama, alamat rumah, alamat email, dan jumlah pembayaran.
4.
Provider
Internet Asal Inggris Diserang Hacker, Diperkirakan 4 Juta Data Pengguna Dicuri
23 Oktober 2015
Serangan para peretas
atau akrab disapa hacker memang nampaknya memberikan dampak yang sangat
mengerikan. Tidak hanya membuat lambat atau melumpuhkan situs agar tidak
dapat diakses. Bahkan ada juga yang menanami sebuah kode jahat agar para
peretas ini dapat mengetahui data-data para pengguna yang mengakses situs yang
telah diserang para hacker tersebut.
Seperti yang dialami pada
salah satu provider Internet di Inggris, TalkTalk baru-baru ini. Dilansir dari
Reuters, Jumat (23/10/2015), bahwa serangan yang menarget situs mereka
mengakibatkan data-data para pelanggan dicuri. Pihak TalkTalk sendiri
mengatakan bahwa mereka sedang melakukan investigasi, namun mereka juga sangat
was-was karena ditakutkan bahwa data pelanggan yang dicuri tersebut sangatlah
lengkap, seperti nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, alamat email,
informasi akun TalkTalk, rincian kartu kredit, atau rincian bank.
Kepala Eksekutif
TalkTalk, Dido Harding mengatakan bahwa memang masih terlalu cepat untuk
menyatakan bahwa berapa banyak data yang dicuri, namun pihaknya telah
menginformasikan kepada para pelanggan untuk melakukan pengecekan terhadap akun
masing-masing pelanggan. Dihimbau juga untuk menghapus data bank dan kartu
kredit karena data ini sangat vital.
Harding menambahkan bahwa
para pelanggannya jelas akan merasakan efek dari semua ini. Dia tidak tahu
persisi seperti apa gangguan yang dialami para pelanggannya, namun pihaknya
sudah berusaha untuk mengambil langkah pencegahan untuk menghindari suatu yang
buruk terjadi.
Sebelumnya pada Agustus
lalu dikabarkan bahwa TalkTalk sendiri mengalami masalah pada sistem keamanan
mereka. Sistem pada situs ritel milik mereka, Carphone Warehouse yang
diserang kawanan hacker berimbas pada lumpuhnya komunikasi para pengguna
mobile, seperti smartphone dan tablet.
5. Flame
Pada tahun 2012,
lagi-lagi Iran terkena serangan cyber nan canggih. Kali ini, virus tersebut
dinamakan sebagai Flame yang diduga turunan dari Stuxnet.
Pejabat senior Iran mengklaim jaringan komputer yang menangani sektor minyak Iran diserang salah satu virus komputer paling perkasa saat ini, Flame.
Virus ini punya kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya, yakni 'menyambar' setiap data yang ada dan 'menguping' di komputer si pengguna.
"Para ahli di Iran saat ini telah memproduksi semacam anti virus yang bisa mengidentifikasi dan membersihkan Flame dari komputer," kata Ali Hakim Javadi, Deputi Kementerian Komunikasi dan Informasi Teknologi Iran.
Banyak penelitian keamananan menyebutkan Flame sejatinya memang disponsori suatu negara. Analis di Symantec menemukan virus kompleks tersebut menggunakan mesin 'honeypot' dan memperhitungkan 'suicide code' yang mereka kirimkan akan menghapus semua jejak keberadaan Flame pada komputer yang terinfeksi.
Pejabat senior Iran mengklaim jaringan komputer yang menangani sektor minyak Iran diserang salah satu virus komputer paling perkasa saat ini, Flame.
Virus ini punya kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya, yakni 'menyambar' setiap data yang ada dan 'menguping' di komputer si pengguna.
"Para ahli di Iran saat ini telah memproduksi semacam anti virus yang bisa mengidentifikasi dan membersihkan Flame dari komputer," kata Ali Hakim Javadi, Deputi Kementerian Komunikasi dan Informasi Teknologi Iran.
Banyak penelitian keamananan menyebutkan Flame sejatinya memang disponsori suatu negara. Analis di Symantec menemukan virus kompleks tersebut menggunakan mesin 'honeypot' dan memperhitungkan 'suicide code' yang mereka kirimkan akan menghapus semua jejak keberadaan Flame pada komputer yang terinfeksi.
SUMBER:
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2013/02/08/222243/rektor-unikom-akui-pengelola-situs-prostitusi-adalah-alumni
( 1 Desember 2015)
http://metro.tempo.co/read/news/2013/02/08/064459921/Polisi-Terus-Telisik-Situs-Prostistusi-Online
( 3 Desember 2015)
http://tekno.liputan6.com/read/2374518/data-pembayaran-tamu-hotel-hilton-dicuri-hacker
( 3 Desember 2015)
http://inet.detik.com/read/2014/09/03/110710/2679830/398/5/7-serangan-hacker-yang-menghebohkan-dunia
( 8 Desember 2015)a
No comments:
Post a Comment