Wednesday, October 8, 2014

Laba-laba dan Ulat Sutra

Seekor laba-laba menyombongkan diri karena tenunan sarangnya yang banyak, ia menghina ulat sutra dengan membandingkan hasil tenunannya. "hai, ulat sutra, lambat sekali kau bekerja!! Pantas saja sarang yang kau buat tidak jadi-jadi, sedangkan aku dalam waktu singkat saja dapat menenun tenunan yang hampir tak terhitung banyaknya !!"
Dengan tenang ulat sutra menjawab, "memang benar, aku bekerja dengan lambat tapi lihatlah hasil akhirnya. Tenunanku sangat berkualitas, bahkan manusia menjualnya dengan harga yang tinggi, sedang kau hanya menenun sesuatu yang tidak berarti apa-apa, bagus atau tidaknya sesuatu tidak dilihat dari jangka waktunya, tapi dari mutunya."
Abraham Lincoln pernah mengatakan, "Karangan yang bernilai, bukan terletak pada berapa panjang atau pendeknya, melainkan pada isinya." Demikian juga nilai hidup manusia, bukan terletak pada berapa panjang atau pendek umurnya, melainkan bagaimana ia mengisi kehidupannya di dunia ini. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hidup ini hanya perlu dijalani saja.
Hidup ini akan menjadi lebih hidup jika mengisinya dengan hal-hal yang "Memberi Buah" berarti bagi orang lain, peduli dengan orang-orang sekeliling kita dimanapun kita berada. "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.”


Cukup atau Tidak Cukup ??


Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya, seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti, bila si petani mengucapkan kata "cukup". Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan matanya. Diambilnya beberapa ember untuk menampungnya. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubuk mungilnya untuk disimpan di sana. Kucuran uang terus mengalir, sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang...Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir, hingga akhirnya, Petani itu mati tertimbun. Ya, dia mati tertimbun bersama ketamakannya, karena dia tak pernah bisa berkata "CUKUP".
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia, adalah "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai, merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha, selalu merasa pendapatan perusahaannya masih di bawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang...kurang...dan kurang!!!
Kapankah kita bisa berkata "cukup"? Cukup, bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup, adalah persoalan kepuasan hati. Cukup, hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa bersyukur. Tak perlu takut berkata cukup! Mengucapkan kata "cukup", bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Berkat yang Tuhan sediakan bagi kita, adalah FASILITAS untuk kita di dunia ini dan bukan tujuan atas hidup kita!

http://www.gpdi-ketapang.com


Monday, October 6, 2014

Peranan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

A. Pengertian bahasa

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakiliKumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sehubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terperinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantikdan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal besertaunsur-unsur dan bentuk-bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen-komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,

B. Fungsi bahasa
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:

a.untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b.untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia.

c.sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.

d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). 

Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.

Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera.Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol, atau mengawasi perusahaan tanpainformasi tidak mungkin dapat mengambil keputusan atau menentukan kebijakan. Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya bahasa juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.

C. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.

1. Bahasa Nasional



Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya  dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

D. Bahasa Indonesia baku



Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang terdidik dan yangdipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang dianggap benar. Ragam bahasa Indonesia yangbaku ini biasanya ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksuddengan kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau aturan yangtetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang bersistem. Ciri kecendekiaan bahasa baku dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di berbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia baku dipakai dalam:

1.komunikasi resmi, seperti dalam surat-menyurat resmi, peraturan pengumuman  instansi resmi atau undang-undang;
2.tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, skripsi, disertasi dan buku-buku     ilmu pengetahuan
3.pembicaraan di muka umum, seperti dalam khotbah, ceramah, kuliah pidato; dan
4.pembicaraan dengan orang yang dihormati atau yang belum dikenal.

E. Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, antara lain, bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan demikian ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan kedua bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
• Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
• Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik (“), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (‘).
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Umum
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.
Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

1. Fungsi praktis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi cultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistic
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
5. Fungsi politis

Bersumber dari :  http://anjarpras.blogspot.com/2011/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html 
                                http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/peranan-dan-fungsi-bahasa/ 
                                http://id.wikipedia.org/wiki/Asal_mula_bahas
                       http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/
                          

Berhati-hati dalam memposting sesuatu di internet

Guru SD Dibui Gara-gara Status Facebook 'Manusia Berkepala Dua'


http://images.detik.com/content/2014/10/06/398/115502_ma_okilustrasi_arisaputra3.jpg


Jakarta - Seorang guru SD di Sukadana, Buleleng, Bali, Johan, harus mendekam 1 bulan di penjara. Sempat dibebaskan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar, Johan kembali dihukum oleh MA gara-gara menulis komentar di Facebook yang bernada penghinaan.

Kasus bermula saat Maria Goreti Delorita menulis status di wall Facebook miliknya pada 6 September 2010. Lantas, lelaki bernama lengkap Herrybertus Johan Julius Calame menulis komentar di wall Facebook itu dengan menyebut pihak ketiga yaitu Antonius Sanjaya Kiabeni.

Dalam komentarnya, Johan menyebut Anton sebagai 'manusia berkepala dua'. Merasa terhina, Anton lalu melaporkan ke Polres Buleleng pada 21 September 2010. Sebagai bukti bahwa dirinya berkelakuan baik dan tidak pernah membuat masalah, Anton meminta pengantar dari Kelurahan Kampung Baru tempat ia tinggal.

Atas kejadian itu, Johan pun harus berurusan dengan pengadilan. Jaksa penuntut umum (JPU) lalu menuntut Johan dihukum selama 2 bulan penjara karena melanggar pasal 45 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Pada 29 September 2011, Pengadilan Negeri (PN) Singaraja mengabulkan dan menjatuhkan hukuman 1 bulan penjara kepada Johan.

Vonis itu lalu dianulir oleh Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar pada 13 Januari 2012 dengan membebaskan Johan. Atas vonis itu, jaksa pun kasasi dan dikabulkan.

"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana 'dengan sengaja tanpa hak mengakses informasi elektronik yang mengandung muatan penghinaan'. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 bulan," putus majelis kasasi sebagaimana dilansir website MA, Senin (6/10/2014).

Duduk sebagai ketua majelis Dr Artidjo Alkostar dengan anggota Prof Dr Surya Jaya dan Sri Murwahyuni. Mereka bertiga memberikan 5 alasan mengapa Johan dihukum 1 bulan penjara. Antara lain tulisan komentar Johan tidak bertujuan membela diri atau membela kepentingan umum. Selain itu, komentar di FB juga tidak dikenakan delik pers karena komentar tidak melalui wartawan atau redaksi.

"Untuk membuktikan suatu penghinaan, tidak disyaratkan bahwa korban adalah orang yang benar-benar dapat dipercaya. Hal yang harus dibuktikan adalah apakah korban merasa terhinakan atau malu, sakit hati atau nama baiknya dirusak atau dicemarkan," ujar majelis dalam vonis yang diketok pada 12 September 2013 silam.

Kecanggihan Kamera Ponsel dari Masa ke Masa

1. Sharp J-SH04, Ponsel Pertama dengan Kamera


Pada tahun 2000, Sharp memproduksi ponsel J-SH04. Handset dengan berat 84 gram diyakini sebagai ponsel pertama di dunia yang memiliki fitur kamera terintegrasi.

Kameranya masih beresolusi 0,1 megapixel, namun sudah dianggap sebagai terobosan. Layarnya sudah berwarna dengan panel TFT LCD. Ponsel tersebut dijual di Jepang melalui operator J-Phone (sekarang Softbank) seharga USD 500. 

Sampai tahun 2002, handset ini berhasil terjual 5 juta unit. Operator Vodafone pada tahun tersebut kemudian menjual J-SH04 ke Eropa yang dinamai ulang sebagai GX10.

Sejatinya ada perdebatan apakah ponsel kamera pertama adalah Sharp J-SH04 atau Samsung SCH V200. Namun kamera SCH V200 diketahui hanya setengah terintegrasi sedangkan produk Sharp sudah terintegrasi sepenuhnya dalam bodinya.
 

2. Casio A5401CA, Ponsel Pertama Berkamera 1MP


Ponsel pertama dengan resolusi kamera mencapai 1 megapixel CCD diyakini adalah Casio A5401CA. Handset ini dirilis pada tahun 2003 di Jepang oleh operator KDDI.

Ponsel Casio tersebut punya kemampuan 8 kali digital zoom. Selain itu sudah ada mode panorama. Kemudian penyimpanan internalnya sebesar 16MB.

Ponsel ini lumayan populer di Jepang pada zamannya. Dan dikeluarkan dalam 3 warna yang berbeda untuk menarik perhatian konsumen.

3. Sony Ericsson S700 Usung Kamera 1,3 Megapixel


Pada tahun 2004, Sony Ericsson memperkenalkan ponsel S700 yang memakai resolusi 1,3 megapixel. Ponsel ini terhitung memiliki kamera paling maju pada zamannya.

Terdapat beberapa fitur kamera menarik yang dibenamkan Sony Ericsson di S700. Seperti burst mode, Night mode, self timer, special effects dan white balance. 

Desainnya terlihat cukup cantik dengan spesifikasi lumayan baik. Seperti layar 2,3 inch resolusi 240x320 yang dinilai bagus pada masa peluncurannya.

4. Samsung SCH V770 Andalkan Kamera 7MP



Samsung juga tidak ingin tertinggal dalam perlombaan ponsel berkamera bagus dan diam-diam menyiapkan produk inovatif. Pada tahun 2008, mereka merilis M8800 Pixon yang dibekali kamera 8 megapixel.

M8800 Pixon pun menjadi salah satu ponsel dengan kamera resolusi tertinggi saat itu. Nokia coba menghadirkan pesaing dengan produk N86 yang mengusung resolusi 8 megapixel.

Namun tidak cukup sampai di situ gebrakan Samsung. Vendor asal Korea Selatan tersebut kemudian memperkenalkan M8910 yang cukup fenomenal.

Ponsel tersebut diyakini sebagai yang pertama punya kamera 12 megapixel dengan Xenon flash. Kualitas gambarnya pun mumpuni.

5. Nokia vs Sony Ericsson



Tahun 2004, Nokia sukses menjadi penjual ponsel kamera terbanyak, namun dinilai bukan yang terbaik soal kualitas. Sony Ericsson yang dianggap memiliki produk ponsel kamera terbaik dengan model S750 yang rilis tahun 2005, dengan sensor 2 megapixel serta autofocus.

Nokia kemudian menghadirkan jawaban melalui N90 yang dibekali lensa Carl Zeiss beresolusi 2 megapixel autofocus. Uniknya, layar kamera di ponsel ini bisa dirotasi.

Sony Ericsson segera membalasnya dengan kelahiran K800 pada tahun 2006. Ini adalah ponsel pertama yang memiliki lampu penerangan dengan xenon flash.

6. Nokia Tidak Terbendung



Dengan status produsen ponsel terbesar di dunia, Nokia tidak terbendung menghadirkan ponsel kamera berkualitas. Diawali dengan kehadiran Nokia N73 yang mengusung resolusi 3,2 megapixel.

Kemudian N93 mengusung 3x optical zoom dan menjadi ponsel camcorder pertama yang memiliki lensa Carl Zeiss. Keduanya diluncurkan pada tahun 2006.

Kemudian tahun 2007, Nokia merilis N95 dengan kamera 5 megapixel serta N82 dengan resolusi yang sama. Keduanya sudah memakai Xenon flash.

Sony Ericsson, meski keteteran, kembali menghadirkan pesaing, K850 dengan resolusi sama, 5 megapixel. Namun kualitasnya dinilai kalah dari produk Nokia.

7. Samsung Hadirkan Jagoan Ponsel Kamera



Samsung juga tidak ingin tertinggal dalam perlombaan ponsel berkamera bagus dan diam-diam menyiapkan produk inovatif. Pada tahun 2008, mereka merilis M8800 Pixon yang dibekali kamera 8 megapixel.

M8800 Pixon pun menjadi salah satu ponsel dengan kamera resolusi tertinggi saat itu. Nokia coba menghadirkan pesaing dengan produk N86 yang mengusung resolusi 8 megapixel.

Namun tidak cukup sampai di situ gebrakan Samsung. Vendor asal Korea Selatan tersebut kemudian memperkenalkan M8910 yang cukup fenomenal.

Ponsel tersebut diyakini sebagai yang pertama punya kamera 12 megapixel dengan Xenon flash. Kualitas gambarnya pun mumpuni.

8. Nokia N8



Tahun 2010, Nokia menghadirkan flagship baru bernama Nokia N8. Dengan kamera 12 megapixel sensor Carl Zeiss, N8 disebut-sebut ponsel terbaik pada masanya.

Lensa Carl Zeiss plus Xenon flash menjadikan bidikan Nokia N8 terbukti lebih jernih dari produk sebelumnya dan sulit ditandingi oleh kompetitornya. 

Untuk ukuran cahaya dalam ruangan, hasil bidikan kamera Nokia N8 juga terhitung baik. Belum lagi kemampuan rekam HD yang diusungnya.

N8 juga dikatakan dapat berperan ganda sebagai pusat hiburan portabel. Pengguna dapat menikmati video berkualitas HD dengan teknologi surround sound Dolby Digital Plus, dengan cara menghubungkan Nokia N8 ke sistem home theater.

9. Nokia 808 Pureview



Nokia menggebrak Mobile World Congress (MWC) 2012 dengan smartphone berkamera monster. Nokia 808 PureView dihadirkan dengan kamera 41 megapixel. Ya, jauh lebih tinggi dibandingkan kamera di smartphone lain.

PureView 808 ditujukan sebagai suksesor Nokia N8 yang juga kuat di sisi kamera pada masanya. Handset ini memakai sistem operasi Symbian Belle. Selain dari sisi kameranya yang buas, spesifikasi PureView 808 biasa-biasa saja.

Smartphone tersebut memiliki bentang layar 4 inch dengan resolusi 360x640, prosesor 1,3 GHz, RAM 512MB, storage internal 16GB, slot microSD dan konektivitas HSPA 14,4Mbps.

Kamera 41MP yang terdapat di PureView memakai lensa Carl Zeiss. Kualitas gambarnya pun diklaim sangat jernih dengan detail yang memukau.


10. Perlombaan Megapixel vs Ultrapixel




Tahun 2013, sebagian ponsel flagship mengusung resolusi 13 megapixel. Sebut saja Samsung Galaxy S III, Galaxy S IV, Xperia Z ataupun LG Optimus G.

Sudah tentu kualitas fotonya bisa diandalkan. Sudah mampu pula merekam video kualitas tinggi High Definition (HD). 

Namun HTC malah mencoba menghindari perlombaan megapixel dengan mengusung teknologi ultrapixel di HTC One. Di atas kertas, piranti ini boleh jadi 'hanya' mengusung 4MP dengan sensor yang termasuk 'standar', yakni 1/3 inch BSI CMOS.

Namun hasil fotonya dijanjikan memuaskan. HTC mengusung ukuran pixel di sensor yang lebih besar, yakni 2.0 micron pixel, dibanding sebagian besar sensor milik smartphone. HTC juga mengklaim Ultrapixel menangkap sekitar 200% cahaya lebih banyak.

http://inet.detik.com/read/2013/07/16/110948/2303955/317/2/rekam-jejak-ponsel-kamera-yang-legendaris